Tersebutlah pada sebuah
Negeri Kaya Kedip di Negara Kaya Batu sedang hangat dengan perbincangan tentang
ASKDIMEGA (apa,
siapa,
kapan, di
mana, mengapa,
dan bagaimana)
dalam memilih calon pemimpin Negeri yang baru. Si Pandir dan Si Cerdik, begitu
nama keduanya, tengah asyik berdiskusi tentang hal itu. Sementara si Telinga
Lancip mendengar, dan si Mata Tajam melihatnya. Begini kira-kira percakapan
antara si Pandir dan si Cerdik...
24/05/15
PERANG DUA RAJA
Gelanggang pertempuran sudah terbentang. Warna-warna hitam dan putih
jelas sekali terlihat dipandangan mata. Bunyi peringatan untuk segera memulai perang
sudah pula terdengar jelas di telinga. Tiada lagi keraguan dan kebimbangan.
Perang segera dimulai. Dalam pertempuran ini pasti ada yang menjadi pemenang
dan menikmati kekalahan. Tak ada kata menang jadi arang dan kalah jadi abu
sebab ini adalah perang untuk satu tujuan yaitu meraih kemenangan. Kawan atau
lawan sudah terpetakan. Strategi, taktik dan jebakan silih berganti akan
diperlihatkan. Ketiganya acap kali disembunyikan meski memperlihatkan gerakan
dalam langkah dan diam. Tiada
warna-warni biru, hijau, kuning, merah, oranye, ungu dan abu-abu. Dalam
pertempuran ini hanya ada putih dan hitam. Salah satu harus menjadi pemenang.
Kalau tidak hitam pastilah putih. Jika tidak putih mestilah hitam. Tidak ada
hitam putih menjadi pemenang dalam pertempuran ini.
Langganan:
Postingan (Atom)