Rakyat,
khususnya si Pandir sendiri, sudah muak dengan perangai partai-partai politik
di Negara Kaya Batu. Si Pandir tidak akan mengatasnamakan siapa pun juga dalam
menulis manifesto ini. Ini adalah manifesto pribadi. Si Pandir maklum bahwa
pribadi-pribadi membentuk bangsa. Tiada bangsa nan dapat melepaskan diri dari
pandangan politik pribadi-pribadi yang hidup di Negara Kaya Batu dan tiada
pribadi yang dapat mengabaikan pandangan politik bangsanya.
Jika
ada rakyat Negara Kaya Batu yang juga muak dan memahami kemuakan nan dialami
oleh si Pandir, sudah saatnya rakyat memilih orang-orang dari Jalur Independen
untuk memimpin jalannya pemerintahan di Negara Kaya Batu. Selama ini
partai-partai politik selalu mempertontonkan politik dagang sapi mereka.
Padahal pedagang-pedagang sapi saja hanya berkutat pada politik ekonomi agar
sapi-sapi mereka laku terjual. Lacurnya partai-partai politik kerap
memperdagangkan penderitaan, kemiskinan, kesengsaraan, dan kesedihan rakyat
Negara Kaya Batu untuk mendapatkan kekuasaan.
Si
Pandir maklum bahwa hanya ada satu jenis partai politik dalam politik kekuasaan
yakni partai politik yang berambisi memperoleh kursi-kursi kekuasaan di
pemerintahan. Partai politik oposisi yang tidak mendapat posisi dalam
pemerintahan dan partai politik yang mendapat kursi-kursi kekuasaan dalam
pemerintahah memiliki ambisi yang sama. Ambisi mereka adalah untuk berkuasa,
memerintah, dan mengatur sumber-sumber yang berguna untuk hajat hidup orang
banyak.
Si
Pandir menyimpulkan bahwa partai-partai politik adalah warisan kolonialisme dan
imperialisme. Pada awalnya partai-partai politik didirikan untuk melawan
kolonialisme dan imperialisme namun kenyataannya sekarang ini bahwa mereka
menjadi penyokong-penyokong neokolonialisme dan neoimperialisme.
Sampai
kapan rakyat Negara Kaya Batu membiarkan partai-partai politik memecah belah
persatuan rakyat hanya untuk mendapatkan kursi-kursi kekuasaan. Partai adalah
kelompok, sedangkan rakyat adalah orang-orang biasa, orang-orang kebanyakan nan
bersatu dalam kesatuan. Persatuan rakyat Negara Kaya Batu sangat ditakuti oleh
siapa pun juga.
Kemerdekaan
Negara Kaya Batu diperjuangkan dan dipertahankan dengan persatuan, bukan dengan
perpecahan. Perpecahan di antara rakyat seringkali terjadi akibat partai-partai
politik menjual isu-isu kesenjangan, kemiskinan, kesengsaraan, dan perbedaan
untuk mengkotak-kotakkan dan memecah belah rakyat hingga rakyat dengan mudah
dikemudikan sebagai alat untuk mendapat kursi-kursi kekuasaan.
Dalam
sejarah Negara Kaya Batu, ada banyak bukti
bahwa partai-partai politik adalah penyebab disintegrasi bangsa, pertumpahan
darah dan air mata, penggelapan sejarah, dan hal-hal lain nan dapat merongrong kedaulatan, keutuhan, persatuan dan
kesatuan Negara Kaya Batu.
Sudah
saatnya rakyat Negara Kaya Batu memikirkan kembali bahwa untuk mewujudkan
persatuan tidak mesti dengan dirantai, dijahit, dirajut, dibingkai, dan
digencet. Persatuan rakyat Negara Kaya Batu dapat diwujudkan dengan cara
menahan diri untuk tidak turut serta dalam hal-hal yang dapat merusak
persatuan.
Penjajah dan penjajahan gaya baru selalu menggunakan pelbagai metode untuk
memecah belah persatuan rakyat Negara Kaya Batu. Mestinya dapat diambil hikmah
dan pelajaran dari pengalaman Negara Kaya Batu dijajah selama beberapa abad.
Ciri-ciri dari orang-orang, kelompok, dan golongan yang tidak suka dengan
terwujudnya persatuan adalah suka memecah belah dengan menjual isu-isu
perbedaan, kesenjangan, penderitaan, kemiskinan, dan kesengsaraan rakyat.
Memilih
orang-orang yang mencalonkan diri dari Jalur Independen untuk memimpin
pemerintahan di Negara Kaya Batu adalah solusi lain dari pelbagai solusi
lainnya yang mungkin sedang dirumuskan oleh ribuan si
Pemikir, si Cerdik, Si Bijak, si Cerdas,
dan si Pintar di Negara
Kaya Batu.
Cara
cepat dan tepat untuk membekukan dan menghentikan keseombongan partai-partai
politik nan rakus kekuasaan adalah dengan cara memilih orang-orang terbaik dari
Jalur Independen untuk memimpin pemerintahan di Negara Kaya Batu.
Rakyat
mesti teliti mendukung dan memilih calon-calon dari Jalur Independen sebab ada
pula konon yang menyatakan dirinya didukung oleh rakyat hanya dibuktikan dengan
fotokopi kartu tanda penduduk yang diperoleh dengan cara-cara ilegal tanpa
mendapat persetujuan dari pemilik kartu tanda penduduk. Ada juga yang konon
maju dari Jalur Independen hanya nantinya untuk menjual kembali dukungan rakyat
yang telah diperolehnya kepada pihak-pihak lain yang berambisi untuk berkuasa.
Lumayan juga kalau misalnya 500.000 suara pendukung dikalikan 100.000 = 50.000.000.000 atau mungkin dibarter dengan proyek-proyek pembangunan
yang dibiayai dari uang rakyat.
Rakyat Negara Kaya Batu tidak boleh
terkotak-kotak demi mempertahankan kemerdekaan Negara Kaya Batu nan telah diperjuangkan
oleh pendahulu-pendahulu yang rela mengorbankan jiwa dan raganya agar rakyat
sekarang menikmati kemerdekaan.
Ingat
bahwa efek domino perubahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat di Negeri Kaya Kedip dalam memilih
pemimpin dari Jalur Independen akan memicu terjadinya perubahan-perubahan di 508 Negeri lainnya yang ada di Negara Kaya Batu.
Semoga
segera muncul 508
pasang calon pemimpin dari Jalur Independen yang sanggup, jujur dan amanah
untuk memimpin rakyat di Negara Kaya Batu.
Semakin lebih baik kalau 508 pasang calon pemimpin dari Jalur Independen itu
dari pemuda dan pemudi, atau orang-orang tua nan bijak yang masih komitmen
mendukung pemuda dan pemudi tidak hanya dengan ludah dan lidah.
Pemuda dan
pemudi Negara Kaya Batu jangan mau dikadalin biawak untuk jadi barisan terdepan
propaganda-propaganda dan aksi-aksi intoleransi.
Demikianlah saudara-saudara
Manifesto Politik si Pandir.
Sampai jumpa di lain kesempatan.
Negara Kaya Batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar