19/01/15

BERSAHABAT INGAT


Aku hendak menulis puisi tentang pot dan dadu, tentang tukang pikir, tukang tulis, tukang baca, tukang protes, tukang antar, tukang jalan, tukang kayu, tukang sampah dan tukang-tukang lainnya. Tiba-tiba ada terdengar suara dalam telinga kanan dan telinga kiriku,
“Ini ada metronom, mikroskop, mikrofilm, mikroprosesor dan mikrofon…”
 Aku hanya diam saja dan mengangguk-anggukkan kepala sebab sedang asyik mendengar lagu berjudul Masih Rahasia dari Thrashline. Apakah suara-suara itu berasal dari naluri, intuisi, kabar dari dimensi keempat atau kelima, gelombang otak yang berubah-ubah sebab pikiran rumit dan pikiran ini dihalangi agar tidak sampai ke langit ketujuh atau mungkin hanya sebatas imajinasi. 

          Di luar rumah terdengar suara tukang kara-kara sedang lewat dan berteriak,
“Kara kara, kara kara, barang bekas, barang bekas….kara kara….kara kara.” 
Tukang kara-kara itu adalah tukang loak yang kerjanya berkeliling membeli barang-barang bekas yang dianggap sampah tidak berguna oleh masyarakat. Ada yang bilang barang-barang bekas adalah sampah tidak berguna. Ada juga yang berkata bahwa sampah adalah emas. Jika sampah menjadi emas lantas emas menjadi apa. Ada pula nan berpuisi,
Ciri-ciri Negeri Para Bedebah
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dengan mengais sampah*

          Kata kara-kara itu entah dari mana asalnya. Memang kata kara dalam kamus bahasa Indonesia yang merupakan nama tumbuhan sejenis kacang-kacangan. Tukang kara-kara bukan tukang kacang. Tukang kacang biasanya menjual kacang rebus. Ada juga nan namanya tukang kacang-kacang. Semua orang dikacang-kacanginya, diolah sesuai dengan keinginannya. Dia mengacang-ngacangi banyak orang dari mulai rakyat nan biasa-biasa saja sampai orang-orang yang kerjanya sebagai tukang mengurus rakyat. Ah, itu bukan tukang kacang yang menjual kacang rebus namun tukang kecoh alias pembengak sejati. Tiap-tiap tukang itu ada nan sejati dan ada pula yang imitasi. Begitu juga dengan pemimpin. Ada pemimpin sejati dan ada pula pemimpin imitasi.
            Ahai…
    Aku mendengarkan lagu berjudul Ciptaan Kebencian dari Trauma sembari menghembuskan asap rokok dan meneguk air akar bersantan tanpa perasan jeruk nipis. Terasa nikmat sekali. Dalam kamus Bahasa Indonesia disebutkan ada 19 jenis Jeruk.
            Suara itu kembali berkata,
“Ini ada metronom, mikroskop, mikrofilm, mikroprosesor dan mikrofon…”
            Aku berkata,
            “Aku belum pernah melihat dan mempelajari tentang mikrofilm.
            Suara itu tidak menyahut.
            Alunan lagu berjudul Pasukan Berani Mati dari Betrayer terdengar begitu jelas. Kata betrayer dalam sebuah kamus bahasa Inggris sinonim dengan kata treachery.
            Ahai…
            Ohai…
            Ohoi…
            Aku bersahabat ingat…
            Aku bersahabat ingat…     
            Aku bersahabat ingat…
            Sepertinya beres diskusi dengan tuan nan tunak…Aku lebih memilih mikrofon dan belajar menelaah saja meski ada ragi, shallow drum dan taring nan terlupakan.
            Wahai sekalian sahabat, kawan, teman, rekan, kanti, bendu, dongan, handai, ikhwan, karib, kenalan, kroni, mitra, pengikut, perepat, rafik, rodong, saki, saudara, sejawat, sekutu, sobat, konco, kompanyon, kolega, tolan, sanak dan taulan…
sealam semesta
sebumi dan selangit
sebenua
sebangsa setanah air

Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Al-Quran Surah At Taubah 9:70)

* Puisi Negeri Para Bedebah – Adi Massardi.

Daftar Dengar Lagu:
1.     Galang Rambu Anarki - Iwan Fals
2.     Kasih Jangan Kau Pergi - Bunga
3.     Di Antara Bintang - Hello
4.     Bantu Aku Membencimu - La Luna
5.     Here Forever - PAS Band
6.     Bocah - PAS Band
7.     Masih Rahasia – Thrashline
8.     Ciptaan Kebencian – Trauma
9.     Pasukan Berani Mati - Betrayer
10.  Sangkakala – Plincore
11.  Dimensi Keempat – Wafat
12.  Diskriminasi – Petasan
13.  Ratata Boom – Banana Split

Tidak ada komentar:

Posting Komentar