Tidak ada angka nan mampu mendatangkan tuah dan sial
untuk manusia. Itu adalah takhayul. Segala takhayul memang dapat menjadi sumber
inspirasi untuk menulis cerita-cerita khayal lisan dan tulisan, tetapi mungkin
ada juga cerita-cerita khayal lisan dan tulisan yang menjadi penyebab sumber-sumber
takhayul nan menyesatkan ingatan dan daya nalar manusia.
Semoga Allah selalu memberi taufik dan hidayahNya agar
kita tidak tersesat dalam takhayul-takhayul.
Lantas, mengapa pula angka 7 dituliskan?
Begini kisahnya.
Hari ini tanggal 7 Desember 2015.
Dua hari yang lalu pada 7 tahun sebelumnya, dua
manusia mengucapkan ikrar setia dalam cinta, setelah mungkin masing-masingnya
sudah mengalami suka duka mencintai dan dicintai. Eksistensi cinta itu
dipengaruhi oleh pelbagai aspek, namun aspek-aspek yang paling utama adalah
kepercayaan, kejujuran dan kesetiaan.
Ah, macam pakar cinta pula jadinya.
Semoga setelah berlayar di lautan cinta nan pasang
surutnya makin anomali, mereka selalu harmonis dan bahagia selama-lamanya.
Ada 14 hal yang juga berkaitan angka 7.
Pertama, 7 fase kehidupan manusia sejak sperma
berhasil membuahi telur dan menjadi parasit bernama zigot. Kemudian parasit itu
menjadi janin. Janin yang dikaruniai ruh oleh Allah berproses selama sembilan
bulan (ada yang kurang dan lebih). Sesudah itu lahir menjadi bayi. Bayi tumbuh
dan berkembang menjadi kanak-kanak. Dari kanak-kanak menjadi ramaja, lalu
menjadi pemuda. Setelah itu pemuda pun menjadi dewasa. Manusia dewasa pun
menjadi lanjut usia. Pada akhirnya dipanggil olehNya.
Kedua, 7 tabiat penyebab kejahatan. Hal ini dikenal
dengan istilah 7 Deadly Sins yang katanya ditulis oleh Saint Thomas Aquinas.
Tabiat-tabiat tersebut adalah angkuh, tamak, syahwat, marah, rakus, iri, dan malas.
Ketiga, 7 nama hari. Beda bahasa dan bangsa, beda pula
kata untuk menamakan hari. Kalau dalam bahasa Indonesia, nama-nama hari adalah
Senin, Selasa, Rabu, Khamis, Jum’at, Sabtu, dan Minggu. Dalam bahasa Inggris,
disebut Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Saturday, dan Sunday.
Kalau bahasa Jerman, disebut der
Monntag, der Dienstag, der Mittwoch, der Donnerstag, der Freitag, der Samstag,
dan der Sonntag.
Keempat, 7 nama Jannah. Dalam ajaran agama Islam ada 7
Jannah yaitu Ma’wa, Na’im, Firdaus, 'Adn, Khuldi, Qoror, dan Bawar.
Kelima, 7 nama neraka. Dalam ajaran agama Islam ada 7
neraka yaitu Jahannam, Sa’ir, Huthomah, Hawiah, Saqor, Jahim dan Wail.
Keenam, 7 kalamullah dalam Surat Al Faatihah yang juga
disebut sebagai As Sa'bul matsaany.
Ketujuh, 7 puncak tertinggi pada 7 benua. Pada umumnya
pendaki-pendaki gunung sekaligus petualang-petualang nan mencintai alam sangat
ingin mendaki dan mengibarkan bendera negaranya di ketujuh puncak tertinggi
tersebut.
Kedelapan, 7 benua. Ketujuh benua tersebut adalah
Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, dan Antartika.
Kesembilan, 7 lautan. Ketujuh lautan tersebut adalah
Lautan Hindia, Lautan Pasifik Utara, Lautan Pasifik Selatan, Lautan Atlantik
Utara, Lautan Atlantik Selatan, Lautan Artik, dan Lautan Antartika.
Kesepuluh, 7 bulan. Ini bukan untuk menyebut nama-nama
bulan, tetapi sebuah adat istiadat kaum Melayu menyambut kehamilan seorang
perempuan yang masuk usia 7 bulan.
Kesebelas, 7 hari. Ini juga bukan untuk menyebut nama-nama
hari, melainkan tradisi membaca do'a bersama-sama pada hari
ketujuh setelah seseorang meninggal.
Keduabelas, 7 pada Undang-Undang Dasar 1945 Negara
Republik Indonesia yang sudah diubah, khususnya pada pasal 7A, 7B dan 7C.
Ketiga pasal tersebut adalah landasan hukum untuk memberhentikan Presiden dan
atau Wakil Presiden sesuai dengan ketentuan yang ada didalamnya.
Ketigabelas, 7 kali 7. Hasilnya adalah 49. 49 dibagi 7
menjadi 7. 7 dikurang 0 sama dengan 7. Kalau 7 dikali 14? Hasilnya 98. Kalau
angka 98 diputar seratusdelapanpuluh derajat searah putaran jarum jam? Ianya
menjadi 86.
Keempatbelas, 7 putri dalam cerita rakyat Putri Tujuh.
Cerita rakyat Putri Tujuh adalah karya sastra berupa cerita rakyat yang berasal
dari Dumai. Konon ada pula yang menyatakan bahwa asal mula nama kota Dumai
berasal dari cerita rakyat Putri Tujuh. Padahal untuk menyatakan asal mula nama
sebuah kota atau daerah mesti didahului dengan pengkajian sejarah nan ilmiah,
dan boleh diperkuat dengan pengkajian bahasa, sastra, dan budaya. Bukankah
Dumai itu dulunya disebut Doemei. Tanyakan saja dengan pakar-pakar sejarah.
Apa angka 7, dan angka-angka lain punya daya untuk
mendatangkan manfaat dan mudarat bagi manusia? Sama sekali tidak. Angka
hanyalah alat dalam matematika.
Laa ilaaha ilallah.
Alaika salam.
7/12/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar