08/12/15

7, Angka Hoki atau Angka Sial?

Tidak ada angka nan mampu mendatangkan tuah dan sial untuk manusia. Itu adalah takhayul. Segala takhayul memang dapat menjadi sumber inspirasi untuk menulis cerita-cerita khayal lisan dan tulisan, tetapi mungkin ada juga cerita-cerita khayal lisan dan tulisan yang menjadi penyebab sumber-sumber takhayul nan menyesatkan ingatan dan daya nalar manusia.
Semoga Allah selalu memberi taufik dan hidayahNya agar kita tidak tersesat dalam takhayul-takhayul.
Lantas, mengapa pula angka 7 dituliskan?
Begini kisahnya.

Hari ini tanggal 7 Desember 2015.
Dua hari yang lalu pada 7 tahun sebelumnya, dua manusia mengucapkan ikrar setia dalam cinta, setelah mungkin masing-masingnya sudah mengalami suka duka mencintai dan dicintai. Eksistensi cinta itu dipengaruhi oleh pelbagai aspek, namun aspek-aspek yang paling utama adalah kepercayaan, kejujuran dan kesetiaan.
Ah, macam pakar cinta pula jadinya.
Semoga setelah berlayar di lautan cinta nan pasang surutnya makin anomali, mereka selalu harmonis dan bahagia selama-lamanya.
Ada 14 hal yang juga berkaitan angka 7.
Pertama, 7 fase kehidupan manusia sejak sperma berhasil membuahi telur dan menjadi parasit bernama zigot. Kemudian parasit itu menjadi janin. Janin yang dikaruniai ruh oleh Allah berproses selama sembilan bulan (ada yang kurang dan lebih). Sesudah itu lahir menjadi bayi. Bayi tumbuh dan berkembang menjadi kanak-kanak. Dari kanak-kanak menjadi ramaja, lalu menjadi pemuda. Setelah itu pemuda pun menjadi dewasa. Manusia dewasa pun menjadi lanjut usia. Pada akhirnya dipanggil olehNya.
Kedua, 7 tabiat penyebab kejahatan. Hal ini dikenal dengan istilah 7 Deadly Sins yang katanya ditulis oleh Saint Thomas Aquinas. Tabiat-tabiat tersebut adalah angkuh, tamak, syahwat, marah, rakus, iri, dan malas.
Ketiga, 7 nama hari. Beda bahasa dan bangsa, beda pula kata untuk menamakan hari. Kalau dalam bahasa Indonesia, nama-nama hari adalah Senin, Selasa, Rabu, Khamis, Jum’at, Sabtu, dan Minggu. Dalam bahasa Inggris, disebut Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Saturday, dan Sunday. Kalau bahasa Jerman, disebut  der Monntag, der Dienstag, der Mittwoch, der Donnerstag, der Freitag, der Samstag, dan der Sonntag.
Keempat, 7 nama Jannah. Dalam ajaran agama Islam ada 7 Jannah yaitu Ma’wa, Na’im, Firdaus, 'Adn, Khuldi, Qoror, dan Bawar.
Kelima, 7 nama neraka. Dalam ajaran agama Islam ada 7 neraka yaitu Jahannam, Sa’ir, Huthomah, Hawiah, Saqor, Jahim dan Wail.
Keenam, 7 kalamullah dalam Surat Al Faatihah yang juga disebut sebagai As Sa'bul matsaany.
Ketujuh, 7 puncak tertinggi pada 7 benua. Pada umumnya pendaki-pendaki gunung sekaligus petualang-petualang nan mencintai alam sangat ingin mendaki dan mengibarkan bendera negaranya di ketujuh puncak tertinggi tersebut.
Kedelapan, 7 benua. Ketujuh benua tersebut adalah Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, dan Antartika.
Kesembilan, 7 lautan. Ketujuh lautan tersebut adalah Lautan Hindia, Lautan Pasifik Utara, Lautan Pasifik Selatan, Lautan Atlantik Utara, Lautan Atlantik Selatan, Lautan Artik, dan Lautan Antartika.
Kesepuluh, 7 bulan. Ini bukan untuk menyebut nama-nama bulan, tetapi sebuah adat istiadat kaum Melayu menyambut kehamilan seorang perempuan yang masuk usia 7 bulan.
Kesebelas, 7 hari. Ini juga bukan untuk menyebut nama-nama hari, melainkan tradisi membaca do'a bersama-sama pada hari ketujuh setelah seseorang meninggal.
Keduabelas, 7 pada Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia yang sudah diubah, khususnya pada pasal 7A, 7B dan 7C. Ketiga pasal tersebut adalah landasan hukum untuk memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden sesuai dengan ketentuan yang ada didalamnya.
Ketigabelas, 7 kali 7. Hasilnya adalah 49. 49 dibagi 7 menjadi 7. 7 dikurang 0 sama dengan 7. Kalau 7 dikali 14? Hasilnya 98. Kalau angka 98 diputar seratusdelapanpuluh derajat searah putaran jarum jam? Ianya menjadi 86.
Keempatbelas, 7 putri dalam cerita rakyat Putri Tujuh. Cerita rakyat Putri Tujuh adalah karya sastra berupa cerita rakyat yang berasal dari Dumai. Konon ada pula yang menyatakan bahwa asal mula nama kota Dumai berasal dari cerita rakyat Putri Tujuh. Padahal untuk menyatakan asal mula nama sebuah kota atau daerah mesti didahului dengan pengkajian sejarah nan ilmiah, dan boleh diperkuat dengan pengkajian bahasa, sastra, dan budaya. Bukankah Dumai itu dulunya disebut Doemei. Tanyakan saja dengan pakar-pakar sejarah.
Apa angka 7, dan angka-angka lain punya daya untuk mendatangkan manfaat dan mudarat bagi manusia? Sama sekali tidak. Angka hanyalah alat dalam matematika.
Laa ilaaha ilallah.
Alaika salam.
7/12/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar