08/03/14

Puisi-Puisi Ahlul Hukmi


PENA PELANGI

Wahai putriku tercinta nan jelita

Dengarlah pohon-pohon berdendang,
tulislah mimpi-mimpi jiwamu nan riang dengan pena pelangi.

Lihatlah embun-embun di taman bunga,
tulislah asa-asa hatimu nan bahagia dengan pena pelangi.


Tenunlah Songket dan Selendang,
tulislah ragi-ragi imajinasimu nan cemerlang dengan pena pelangi.

Datanglah ke Rumah Selaso Jatuh Kembar dan Rumah Gadang,
tulislah ruang-ruang nuranimu nan tenang dengan pena pelangi.

Simaklah Kompang dan Saluang berirama,
tulislah nada-nada nadimu nan berima dengan pena pelangi.

Sauklah air Sungai Rokan dan Batang Agam,
tulislah riak-riak rindumu nan berlanggam dengan pena pelangi.

Tamasyalah ke Batu Enam dan Ngarai Sianok,
tulislah kelakar-kelakar kisahmu nan seronok dengan pena pelangi.

Masaklah santan untuk Gulai Rebung dan Gulai Paku,
tulislah bumbu-bumbu risaumu nan selaku dengan pena pelangi.

Cicipilah Anyang dan Rendang,
tulislah resep-resep rasamu nan senang dengan pena pelangi.

Kunyahlah hijaunya buah Melaka dan merahnya kerupuk Sanjai,
tulislah cita-citamu nan berjujai dengan pena pelangi.

Petiklah Sirih dan Kasumbo merah,
tulislah angan-angan terawangmu nan bergairah dengan pena pelangi.

Bebaskanlah Serindit dan Kuau Raja,
Tulislah doa-doa kalbumu nan bersahaja dengan pena pelangi.

Bungkuslah Salai Selais dan Palai Rinuak,
tulislah kenangan-kenangan perjalananmu nan terkuak dengan pena pelangi.

Di atas kertas putih terang,
tulislah akan indahnya kehidupan negeri ini dengan pena pelangi.

Tulislah sejuknya rintik-rintik hujan membasahi Ibu Pertiwi sepanjang hari
dengan pena pelangi berdawat spektrum cahaya matahari.

Aku hadiahkan pena pelangi ini agar kamu kelak menulis
demi cita, cipta dan cinta nan abadi.

Indonesia, November 2013


(Ahlul Hukmi)


TEPAK  TANAH

tabik terucap
telapak tangan takzim
terimalah ta’aruf tepak tanah
tempat tangki-tangki tegak

tepak tanah telah terbuka tuan
tiada tunggu timbang tertatih-tatih
teruskan titah-titah tuan

titian tanah tumpuan tapak
tetapi tembelang-tembelang tertetak
tak tanggung tumpahnya terhidu

tafakurlah tuan
tabah tahan temberang
Tarikat, Tuah, Traktat dan Tempuling telah terkaji

tahniah
tanah tuan tambang tenar
tuahnya tenteramkan tampuk-tampuk
tenangkan teraju-teraju


 tah tak terhitung tebas tebang
tumbangkan tiang tingkap teratak
tutup tepian termasuk tasik

tuan temberang
tiang tamadun tumbang
tahanlah tuan
tahanlah tuan
tahanlah tuan
turunkan tinju tumbuk tuan

tauladan tertikam tombol-tombol
tunas-tunas tergencat
terkena tenung teluh turun temurun
tarian telanjang tambah tulah
telekung terkoyak
takjubpun tersesat
tasyhid, tasbih, takbirlah tepung tawarnya

tentang telentang tertelentang
tungkup telungkup tertelungkup
tenunlah tabiat tutur tingkah
tuntunlah tiap tegak tradisi
tebarkan tegur tua-tua
tatahkan tawaduk tawakal

tibalah telapak tangan tertutup
tafakur titipkan tafsir
tiap tanah tertapak terpijak
tinggikanlah tauhid tanda takwa

tamatulkalam

Dumai, September 2013



SULUH

sembah salam
sampaikan selawat seiring salam supaya singgah syafa’at
selamat sejahtera sekalian saudara serta sahabat

syahdan sebelum semesta sempurnakan susunannya
segalanya sudah siap
simaklah semua surah-surah, sunatullah serta sabda-Nya

seperti surah Shaad
sejarah sombongnya sekutu-sekutu syaitan sesat
sehingga sirna semuanya

sekarang silaturahim sosial semakin susut
sebab sangkaan-sangkaan sisihkan sabar
siar-siur syak surutkan solidaritas sesama

semenjak sampan-sampan susuri samudera
sekat sempadan semakin sempit
seberangi selat sebentar saja

sampailah sajak-sajak seperti setepak sadah serta sirih
silakan sahabat sekalian saudara siapkan segobek
sangat sedap sekali sirnakan sesak-sesak

sungguhpun segobek sajak sirnakan semua sesak
surah-Nya sahaja sandaran subuh, siang serta senja
syahdukan setiap sabilillah

sungguh sajian-sajian semesta sebentar saja
semoga suluh-Nya sinari silang sengketa
sentosa dan sejahteralah sekalian sahabat serta saudara sebangsa

sakratulmaut senantiasa siaga
sangkakala semesta siap sapa semua
sekarang sudahkah sahabat serta saudara
syiarkan syahadat, selawat sekalian syariat?
setiap salah serta sumbang
silakan sahabat sekalian saudara suluhkan

sekian

Dumai,   September 2013




SINGGAHLAH  SEKEJAP

singgahlah sekejap
wahai kelana dan kafilah
singgahlah barang sekejap
di sepanjang seribu tujuh ratus meter jalan ini
saksikan delapan belas gang semarak menyala
lima gapura besar yang bercahaya
sehabis senja hingga subuh
bagaikan pelita menerangi nurani
sesudah pelbagai lika-liku kelaku mengiringi hari

minyak pasang itu sudah mahal harganya
tak cukup empat ratus lima puluh liter saja
di mana nak dicekau?
apa yang nak dicekau?
sembarangan mencekau
badan pula yang tercekau
bergeliga memacu akal
hingga akhirnya proposal jua pintunya

riang sungguh hati kami
mengukur sumbu dan menakar minyak pasang
seraya menunggu azan magrib berkumandang
lalu berbuka puasa bersama dengan anyang

sebermula ketika malam tujuh likur tiba
ribuan colok inilah yang kami nyalakan
menemani malam-malam penuh harapan
menanti berkah malam seribu bulan dari-Nya

singgahlah sekejap
wahai kelana dan kafilah
singgahlah barang sekejap
jika hendak melihat kami pertahankan tradisi
di tengah-tengah arus modrenisasi
sudilah kelak disampaikan pada sekalian tuan
agar disokong dengan alokasi
sebab sungguh risau kami
kalau padam ribuan colok ini

Dumai,  Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar