27/08/14

inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun


wahai puisi dimanakah gerangan engkau berada? jangan engkau tunggu aku merakit bom karena aku tidak akan pernah merakit bom. aku memang tidak pandai merakit bom. namun dalam berita di televisi dan surat kabar dikabarkan banyak orang jadi pintar merakit bom hanya dengan mempelajarinya dari internet. 
entah macam apa bom rakitan itu.

wahai puisi dimanakah gerangan engkau berada? jangan engkau tunggu aku jadi teroris karena kalau aku menjadi teroris pasti diburu-buru dan ditembak mati oleh pasukan anti teror. aku memang tidak pernah punya cita-cita jadi teroris. namun dalam berita di televisi dan surat kabar dikabarkan banyak nan bercita-cita masuk surga kalau jadi teroris.      
entah macam apa surga teroris itu

wahai puisi dimanakah gerangan engkau berada? jangan engkau tunggu aku mati karena kalau aku mati pasti engkau merayu kekasih baru. aku memang tidak abadi. namun dalam berita di televisi dan surat kabar dikabarkan banyak orang abadi karenamu puisi. 
entah macam apa keabadian itu.

wahai puisi dimanakah gerangan engkau berada?
jangan-jangan engkau telah mati karena bunuh diri
entah macam apa puisi bunuh diri
jika benar engkau telah mati

inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun
telah kembali kepada Allah



inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun
puisi
berani
mati


Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar