12/12/12

Terima Kasih

 
…air pasang bawa ke insang, air surut bawa ke perut – biar putus jangan rabut

A, terkait insang

(Cik Mat karya Soeman HS dalam Kawan Bergelut)

Apa pasal dikutip pula cerita Cik Mat kawan?

Sebab sebentuk tulisan mengenai Atah Roy dan Leman Lengkung karya Hang Kafrawi (maaf Hang sebab tertulis Lemang…) sudah terkait dimuat dalam Riau Pos Edisi Ahad, 09 Desember 2012. Meski ada beberapa bagian yang disunting namun tidak mengurangi maksud dan tujuannya. Setidaknya bertambah pula pemahaman bahwa tulisan-tulisan berupa esai mesti benar-benar mengikuti kaedah yang ada, apalagi kalau hendak dikirim ke media cetak yang terikat dengan kode etik jurnalistik.

Tulisannya dikirim pada bulan September 2012 dan dimuat pada bulan Desember 2012 jadi sekitar tiga bulan prosesnya. Mudah-mudahan ini dapat menjadi salah satu energi lagi untuk semakin giat belajar menulis dalam bentuk esai meski tak sebernas dan sebebas tulisan-tulisan Hasan Junus, STA, H.B. Jassin dan Asep Samboja. Kalau kawan ingin mengetahui mengenai sastrawan di semerata tempat silahkan singgah di Sagang Online dan Taman Ismail Marzuki. Masih tak cukup juga? Kawan singgahlah di laman Maman S. Mahayana jika hendak membaca tulisan-tulisannya. Lalu masih ada Nanang Suryadi dan kawan-kawan sastra cyber di Jendela Budaya , Fordisastra dan Cyber Sastra. Masih kurang? Masih ada Bengkel Puisi, Djoernal Sastra Boemipoetra , Jendela Sastra , Komite Sastra DKJ, Media Sastra, Melayu Online, Sastra Digital, Pustaka Pujangga, Sastra Indonesia dan masih banyak yang lainnya.

Namanya juga belajar jadi tak perlu malu kalau masih kesalahan dan kekurangan. Dari kesalahan dan kekuranganlah dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan. Pembelajarannya adalah mesti sabar kalau hendak mengirimkan tulisan fiksi dan non fiksi ke media cetak…

Tak pakai teori kawan? Teori-teorinya mana?

Teori? Entahlah kawan. Kadang-kadang nak main comot teori saja tak bisa kawan. Ada kaedah-kaedah yang mesti diikuti kalau hendak mengutip teori-teori. Aku sedang belajar hendak mengutip makna-makna agar kumpulan makna dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari…Aku nak buat teori-teori sendiri kawan…Biar nanti kau yang menguji kebenarannya. Kalau teori tak benar untuk apa dipakai? 

Belajar menulis dimana dulu kawan?

Ha..ha..ha… Aku dulu belajar menulis di Sekolah Dasar. Kalau tak diajarkan menulis dan membaca aku oleh Ibu dan Bapak Guru maka tak dapatlah aku menulis dan membaca. Semoga amal dan jasa sekalian Ibu dan Bapak Guru yang telah mengajarkan daku menulis, membaca (dan sekalian mengetik) dibalas berlipat-lipat ganda oleh Tuhan Yang Maha Pencipta. Aamiin. 

Pernah kawan ditampar Ibu dan Bapak Guru saat sekolah dulu?

Hmmm….ditampar tak pernah…Hanya sekali-sekali disetrap dan mendapatkan hukuman tersebab nakal, bolos dan tak patuh peraturan untuk warga sekolah.

Terus mengadulah kau kawan dengan orang tuamu dan bawa-bawa pistol ke sekolah?

Mengadu? Paling aku yang kena marah Ibu dan Bapakku di rumah sebab nakal. Ah, bawa pistol? Macam nak perang saja Bapakku bawa-bawa pistol ke sekolah…ha..ha..ha.

Pernah dulu benjol kepalaku dibenturkan ke tembok oleh kawan sekolah sebab salah paham…Terus berkelahilah kami sampai kepala sekolah marah dan berkata “Saya tak tanya siapa yang salah dan siapa yang benar. Saya hanya mau tanya apa gunanya kalian berkelahi?” ….Setelah itu diperintahkannya kami berdamai dan bersalaman. Kepala sekolahku dulu cepat tanggap dan Tut Wuri Handayani. Tak lama kemudian berkawanlah kami lagi dan sama-sama belanja sepiring lontong dengan harga seratus perak…Perut kenyang, hati senang, kawan yang dah berlawanpun jadi kawan kembali…

Mengapa tidak marah dan membela orang tuamu saat kau kena hukum di sekolah?

Lah iyalah kawan…Ketika aku dikirim dan didaftarkan belajar di sekolah maka aku mesti ikut peraturan yang ada di sekolah kawan. Kalau dihukum pastilah ada kesalahan. Jika tak salah tapi dihukum juga itu baru namanya praktek hukuman sesat kawan. Kalau bersekolah tak mau ikut peraturan sekolah maka tak usah sekolah saja…Tapi katanya sekolahmu masa depanmu…Kalau tak sekolah tak ada masa depanlah ya?

Ssstttt…Apalah kau ini kawan…Apa lagi cerita terbaru kawan? Kemana saja menghilang?

Cerita terbaru? Sudah aku kirim ke Tulis Nusantara 2012 yang diselenggarakan Ditjen EKMDI Kemenparekraf RI melalui NulisBuku.com. Mantap pula mereka itu mau mengucurkan miliaran rupiah agar sastra semakin tumbuh dan berkembang di Nusantara ini…Semoga tahun depan workshop menulisnya dapat dilaksanakan di seluruh Kabupaten dan Kota se-Indonesia bekerja sama dengan berbagai organisasi kesenian dan kesastraan yang ada di masing-masing daerah…

Aku menghilang? Ha..ha..ha..
Belum ketemu aku rumusan untuk teleportasinya kawan. 

Aku tak menghilang masih seperti biasa hanya ada beberapa agenda meski tak sampai satu miliar pula biaya pokok-pokok pikiran ini…
  1. Mengirimkan Puisi ke Laman Cipta Sastra DKR 2009
  2. Mengirimkan Puisi ke Tarung Penyair Panggung 2011
  3. Mengirimkan Puisi ke Kongres Sastra Indonesia II 2012 (kesalahannya malah terkirim sebuah puisi dalam bahasa asing…)
  4. Pertemuan Penyair Nusantara VI Jambi 28 Desember 2012 – 31 Desember 2012
  5. Mengirimkan Puisi, Cerita Pendek dan Non Fiksi ke Tulis Nusantara 2012
  6. Mengirimkan Cerita Pendek ke Lomba Cerpen Femina 2012
  7. Mengirimkan Puisi ke Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2013.
  8. Rencana Mengirimkan karya ke Makassar International Writers Festival 2013.
  9. Menyusun Naskah Buku sendiri untuk dicetak melalui NulisBuku.com.
  10. Belajar mengirimkan tulisan (fiksi dan non fiksi) ke berbagai media cetak dan media online lokal, nasional dan internasional.
  11. Belajar membuat Laser Sastra (ha..ha..ha..nak pakai tematik juga ah..)
  12. Menyusun program-program kesastraan untuk ditawarkan ke pihak-pihak yang peduli dan tertarik untuk mendukung pengembangan potensi kesastraan di Kota Dumai
  13. Belajar menulis kritik sastra (kritik nan santun sekalian kritik sastra dengan sarkasme).
Kau intip sajalah aku setiap aku online di jejaring sosial itu kawan. Saling intip mengintiplah kita di media sosial berbasis online…ha..ha..ha…Sebab menurut ahlinya kecenderungan terkini bahwa pengguna media sosial sering menggunakan media sosial online untuk mengintip aktivitas orang lain baik kawan maupun tak kawan.

Tak menghilang aku kawan. Macam kau tak paham dengan aku iNi kawan. 

Sedang menggeliat semangat Nusantara?

Iya kawan mulai dari Hari Nusantara 2011, Andam Budaya Nusantara 2012, Pertemuan Penyair Nusantara 2012, Reog Nusantara 2012, Tulis Nusantara 2012...

Apa pasal pula Terima Kasih judulnya?

Iya kawan…Terima kasih untuk Panitia Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan dalam Bulan Bahasa dan Sastra 2012 yang diselenggarakan oleh Badan Bahasa. Sekalian juga untuk Majalah Sagang dan Riau Pos yang berkenan memuat tulisan-tulisan dari orang yang sedang belajar menulis ini. Terima kasih atas perkenannya. ..(termasuk Blog Kliping Cabik Lunik, yang entah siapa pengelolanya…)

Baiklah kalau begitu kawan…Aku dah mengantuk berat pula ini. Sampai jumpa lagi ya. Handphone tak usah dimatikan ya biar gampang aku cek pakai GPS kalau kau menghilang…

Ha…ha..ha…Pakai sensor panas satelit saja kayak di …. Itu…Okelah kalau begitu sampai ketemu di titik pertemuan selanjutnya.

(Percakapan sepertiga bengak, sepertiga tak bengak, sepertiga lagi benar adanya antara seorang kawan dengan kawannya)

Dumai, 12 Desember 2012, 02.19 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar