25/11/12

Save Palestine!


Aksi Spontanitas Penggalangan Dana untuk Rakyat Palestina melalui Pementasan Sajak dan Musik di Dumai, 24 November 2012

Tersebab kegeraman hati melihat dan membaca ulah-ulah kebiadaban zionis-Israel di Palestina maka tercetuslah aksi spontanitas Save Palestine ini.

Pada hari Jumat sebelumnya, Tuan Agoes S. Alam menelpon dan mengabarkan akan ada segera aksi. Aku terkejut. Aksi apalagi ini. Aksi massa? Unjuk rasa? Ternyata tidak. Aksi yang dimaksud adalah aksi spontanitas penggalangan dana untuk dikirimkan untuk warga Palestina melalui pementasan Sajak dan Musik di halaman Dewan Kesenian Dumai. Bergerak kita. Kita bergerak dan berjihad melalui sajak, puisi dan musik. Jihad, tak selalu mesti dikaburkan dan dijahanamkan maknanya dengan bom dan teroris. Memperbanyak senyum dengan kawan-kawan dan rajin bekerja mencari pintu-pintu rezeki yang halal juga sebentuk jihad. We are not the terrorist! Tolong dicatat dan digarisbawahi. We love peace!  


(Erika)

Malam minggu bertepatan 10 Muharram 1434 Hijriah, alhamdulillah, telah diselenggarakan sebentuk aksi menyuarakan kepedulian dan simpati untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang menjadi korban-korban kebiadaban manusia-manusia zionis Israel.

Berbekal sound system sederhana, lampu-lampu DKD Televisi, selembar spanduk bertuliskan Save Palestina! Pementasan Sajak dan Musik untuk penggalangan dana serta properti sederhana maka aksipun dimulai.

Aksi spontanitas bermula pada pukul 20.20 WIB dipandu oleh Agoes S. Alam dengan gaya khasnya penuh canda dan kadang-kadang dapat membuat minda berkerut memikirkan makna tersirat dalam kalimat-kalimatnya.

Terlihat hadir Ketua DPH LAMR Dumai Datuk Darwis Ismail, Tuan Darwis Mohd, Saleh, Erika, Jimex, Iwank, A. Yani AB, Kaharuddin Mustafa, Syahrul Affandi, Ibu Hayatun Nufus, Yopi dari JazzCom Dumai & Sanggar Young Mude, Dave HS dan Komunitas Musisi Dumai, Olon & Pecinta Reggae Dumai, Erik dan kawan-kawan mahasiswa STIA Lancang Kuning, Eska, Wenny Pasyani dan kawan-kawan Komunitas Film Pendek Dumai, Toy Jepreter, Rizki Kurniawan, Man Jagat Biru serta kawan-kawan lainnya. Sementara Tuan Tyas AG menelpon tidak dapat hadir sebab mesti menemani salah seorang kerabat beliau yang sedang dirawat di rumah sakit.

(Atan Ghimau)
 
Setelah Tuan Erika Karim menyampaikan sambutan singkat mewakili Ketua DKD lalu sebagai tampilan pertama Atan Ghimau membawakan sebuah lagu berjudul Perang Palestina dengan diiringi petikan sebuah gitar.

Setelah itu Ketua DPH LAMR Dumai, Datuk Darwis Ismail memberikan petuah-petuahnya dan mendukung aksi-aksi kreativitas generasi muda seperti ini. Kehadiran Ketua LAM Dumai ini merupakan sebuah wujud nyata kepedulian dan menambah semangat kawan-kawan yang hadir malam itu. Selesai mendengarkan tunjuk ajar dari beliau maka tampilan berikut ada Syahrul Affandi “Ngah Aroel”, salah seorang penyair dan guru dari Kota Dumai yang telah dimuat puisi-puisinya dalam Buku Bulan-Bulan Kopak, membacakan beberapa buah puisi. Puisi pertama adalah sebuah puisi karya Soeman HS yang berjudul Berjuang, puisi kedua berjudul Cintailah Kedamaian karya A.Hukmi dan terakhir puisi karyanya sendiri dengan judul Ba. Dengan lantang dan penuh semangat Ngah Aroel membacakan puisi-puisinya. 

  (Agoes S. Alam, Datuk Darwis Ismail - Ketua DPH LAM Dumai, Darwis, Rizki)

Selepas Ngah Aroel selesai membacakan puisi-puisinya lalu segera ditangkap kedua buku yang sedang dibawanya. Pinjam dulu kawan buku-bukunya. Buku pertama berjudul Puisi Baru yang dikumpulkan dan diuraikan oleh Sutan Takdir Alisjahbana, terbitan Dian Rakyat cetakan ke-14, 2008. Sedangkan buku kedua adalah Menjejak Nafas, sebuah Antologi Sajak Syahrul Affandi tahun 2011 (yang belum diterbitkan). Antologinya ini berisikan 78 buah sajak yang ditulisnya sejak tahun 2004-2011. Semoga nanti Antologi yang berisikan karya sastra ini dapat segera diterbitkan baik melalui penerbit atau melalui jalur d.i.y (do it yourself).

(Syahrul Affandi)
 
Kemudian salah seorang mahasiswa STIA Lancang Kuning Kota Dumai, Erik, memberikan orasi singkat. Setelahnya ada Eska yang membaca sebuah puisi untuk Palestina, penampilan musik dari Olon dan kawannya yang membawakan dua buah lagu dengan diiringi gitar dan jimbe, sedangkan Kanda Yopi menyempatkan diri untuk hadir disela-sela latihan sanggarnya yang sedang berlangsung. 

 (Erik - Mahasiswa STIA Lancang Kuning Kota Dumai)

(Olon & Vokalis Ae Es Band)
 
Saya sendiri membacakan sebuah puisi karya Kang Abik yang berjudul Tantangan si Kecil Dorrah kepada Tentara Israel, Sedetik Sebelum Ajalnya Datang Menjelang. Lalu saya tutup dengan membaca sepenggal syair Abdullah bin Rawahah, salah seorang sahabat Rasulullah yang masih sempat melantunkan sebuah syair sambil bersimbah darah. 

 (Narablog Hukmi99)
 
Masih ada penampilan juga dari Kaharuddin Mustafa, A.Yani AB dan Hayatun Nufus yang membacakan puisi bertemakan Palestina. Rizki Kurniawan tampil memberikan orasi singkat tentang kegeramannya terhadap zionis Israel yang membunuh dan menjajah warga Palestina. Sedangkan Wenny Pasyani membacakan sebuah puisi dalam bahasa Inggris setelah sebelumnya menegemukakan agar aksi spontanitas ini dapat diunggah ke YouTube agar sampai pula sebentuk aksi kepedulian kita kepada warga Palestina. Lalu Pak Eka maju ke depan dan membacakan sebuah puisinya yang masih bertemakan tentang Palestina. Tak lengkap rasanya jika Agoes S. Alam tak membacakan puisinya, maka Agoes membacakan puisi yang masih bertemakan tentang kebiadaban zionis-Israel di Palestina.

 (Agoes S. Alam)

Tuan Darwis Mohd. Saleh membacakan sebuah puisinya dengan judul Batu. Sebelum membacakan puisinya, beliau menampilkan sebentuk aksi teatrikal seperti sedang mencari-cari sesuatu yang hilang lalu berteriak-teriak seakan seseorang penuh kemarahan, geram dan terluka. Seraya membaca puisi beliau memperlihatkan beberapa buah batu di telapak tangannya. Terdengar beliau membaca kalimat tasbih dan Al Fatihah lalu melemparkan batu-batu yang ada ditangannya. Imaji yang melintas saat beliau melemparkan batu-batunya adalah bayangan anak-anak Palestina yang sedang intifada melawan tentara-tentara Israel yang bersenjatakan senjata otomatis, tank-tank dan pesawat pembom. 

(Tuan Darwis Mohd. Saleh)

Kegiatan yang ditaja secara spontan oleh Dewan Kesenian Dumai, Agoes S. Alam dan kawan-kawan, pada malam tersebut ditutup dengan Bebual yang dipandu oleh Agoes S. Alam dan berakhir pada pukul 23.05 WIB. 
 (Kaharuddin Mustafa, AB. Yani, Rizki Kurniawan, Datuk Darwis, Yopi, Budi)

Alhamdulillah, telah terkumpul Rp 600.000,- untuk dikirimkan kepada warga palestina di jalur Gaza sebagai sebentuk aksi kepedulian kita di Kota Dumai bahwa segala bentuk penindasan harus dihapuskan dari muka bumi ini termasuk penindasan yang terjadi di Palestina yang semakin mengarah ke genosida sistematis. Semoga tiada lagi perang di Palestina dan di muka bumi ini.

Untuk kawan-kawan lain yang tidak berkempatan hadir dan beramal maka kirimkan saja donasi untuk warga Palestina melalui posko-posko Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) terdekat di daerahmu masing-masing. Kalau donasi untuk warga yang menjadi korban bencana alam seperti banjir melalui PMI atau posko-posko terkait.

Hidup dalam Kedamaian lebih indah daripada hidup dalam kebencian dan perang. Sama-sama manusia meski tak usah berperang. 

Save Palestine! Stop WAR! 
 
(Ahlul Hukmi - Dari Dumai Cinta Damai)
Foto-Foto oleh Erik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar